FESTIVAL NGARAK LAMPUNG
Kebudayaan
suatu bangsa merupakan indikator dan mencirikan tinggi atau rendahnya martabat
dan peradaban. Kebudayaan tersebut dibangun oleh berbagai unsur, seperti
bahasa, sastra dan aksara, kesenian dan berbagai sistem nilai yang tumbuh dan
berkembang dari masa ke masa. Kebudayaan Nasional kita dibangun atas berbagai
kebudayaan daerah yang beragam warna dan corak, sehingga merupakan satu
rangkaian yang harmonis dan dinamis, oleh karena itu tidak disangkal bahwa
bahasa, sastra, aksara daerah, kesenian dan nilai-nilai budaya daerah merupakan
unsur penting dari kebudayaan yang menjadi rangkaian kebudayaan nasional. Nilai-nilai
dan cirri budaya kepribadian bangsa merupakan faktor strategis dalam upaya
mengisi dan membangun jiwa, wawasan dan semangat Bangsa Indonesia sebagaimana tercermin
dalam nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kebudayaan
Lampung yang merupakan bagian dari budaya nasional dan sekaligus sebagai asset
nasional memiliki sejumlah nilai dan norma sosial budaya yang melandasi
pemikiran dan prilaku warganya. Berbagai ungkapan tradisional yang merupakan
falsafah hidup yaitu : Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui
Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk Beadok merupakan contoh gambaran
hidup masyarakat yang memiliki nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang luhur
dan sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada
generasi penerus dan harus dipertahankan keberadaannya walaupun terjadi
perubahan global.
Berdasarkan
hal-hal sebagaimana tersebut diatas, dan mengingat kebudayaan Lampung termasuk
didalamnya adat istiadat, falsafah hidup, sejarah, peristiwa sejarah lokal dan
sejarah daerah serta benda-benda yang bernilai budaya merupakan kebanggaan
daerah yang mencerminkan jati diri masyarakat, perlu dilakukan serangkain
upaya-upaya dalam rangka memelihara, melestarikan dan mengembangkan Kebudayaan
Lampung yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan peranan nilai-nilai
budaya tersebut dan lembaga adat di daerah dalam menunjang penyelenggaraan
pemerintahan, kelangsungan pembangunan dan peningkatan ketahanan nasional,
serta mendorong upaya mensejahterkan warga masyarakat setempat sekaligus
menunjang dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk turut serta bertanggung
jawab dalam menjaga dan memelihara kebudayaan daerah.
Masyarakat
lampung mengenal berbagai macam upacara-upacara tradisional sebagai media
penanaman nilai-nilai filosofis masyarkat Lampung yakni Piil Pesinggiri, Sakai Sembayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur
dan Bejuluk Beadok. Penanaman nilai-nilai filosofis tersebut kepada
generasi muda adalah hal yang sangat penting untuk dilaksanakan agar
nilai-nilai luhur tersebut segera terwariskan di lingkungan generasi muda.
Salah satu upaya penanaman nilai-nilai filosofis kepada
generasi muda ialah dengan pelaksanaan Festifal Ngarak. Dimana ngarak adalah
salah satu prosesi begawi yang terdiri dari arak-arakan atau iring-iringan
menghantar pengantin atau tamu agung menuju sesat atau tempat acara, yang
dilengkapi dengan properti adat seperti pencak silat, tetabuhan, pedang tombak
dan payung agung.